Friday, January 27, 2012

jaga-jaga.

Ukhti, aku tertarik ta’aruf sama anti.” Itulah kalimat yang sering diadukan oleh para akhwat yang penulis kenal. Dalam satu minggu bisa ada dua tawaran ta’aruf dari ikhwan dunia maya. Berdasarkan curhat para akhwat, rata-rata si ikhwan tertarik pada akhkwat melalui penilaian komentar akhwat.

Banyaknya jaringan sosial di dunia maya seperti facebook, yahoo messenger, dll, menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas.

Begitu lembut dan halusnya jebakan dunia maya, tanpa disadari mudah menggelincirkan diri manusia ke jurang kebinasaan.

Kasus ta’aruf ini sangat memprihatinkan sebenarnya. Seorang bergelar ikhwan memajang profil islami, tapi serampangan memaknai ta’aruf. Melihat akhwat yang dinilai bagus kualitas agamanya, langsung berani mengungkapkan kata ‘ta’aruf’, tanpa perantara.

Jangan memaknai kata “ta’aruf” secara sempit, pelajari dulu serangkaian tata cara ta’aruf atau kaidah-kaidah yang dibenarkan oleh Islam. Jika memakai kata ta’aruf untuk bebas berinteraksi dengan lawan jenis, lantas apa bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah? Islam telah memberi konsep yang jelas dalam tatacara ta’aruf.

Suatu ketika ada sebuah cerita di salah satu situs jejaring sosial, pasangan akhwat-ikhwan mengatakan sedang ta’aruf, dan untuk menjaga perasaan masing-masing, digantilah status mereka berdua sebagai pasutri, sungguh memiriskan hati. Pernah juga ada kisah ikhwan-akhwat yang saling mengumbar kegenitan di dunia maya, berikut ini petikan obrolannya:

“Assalamualaikum ukhti,” Sapa sang ikhwan.

“‘Wa’alikumsalam akhi,” Balas sang akhwat.

“Subhanallah ukhti, ana kagum dengan kepribadian anti, seperti Sumayyah, seperti Khaulah binti azwar, bla bla bla bla…” puji ikhwan tersebut.

Apakah berakhir sampai di sini? Oh no…. Rupanya yang ditemui ini juga akhwat genit, maka berlanjutlah obrolan tersebut, si ikhwan bertanya apakah si akhwat sudah punya calon, lantas si akhwat menjawab.

“Alangkah beruntungnya akhwat yang mendapatkan akhi kelak.”

Sang ikhwan pun tidak mau kalah, balas memuji akhwat. “Subhanallah, sangat beruntung ikhwan yang mendapatkan bidadari dunia seperti anti.”

....Banyaknya jaringan sosial di dunia maya menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas. Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya....

Owh mengerikan, berlebay-lebay di dunia maya, syaitan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lalu tertancaplah rasa, bermekaran di dada dua sejoli tersebut, yang belum ada ikatan pernikahan.

Dengan bangganya sang ikhwan menaburkan janji-janji manis, akan mengajak akhwat hidup di planet mars, mengunjungi benua-benua di dunia. Hingga larutlah keduanya dalam janji-janji lebay.

Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya……a’udzubillah, bukan begitu ta’aruf yang Rasulullah ajarkan.

Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf!

Muslimah itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak sembarang orang boleh memandangnya. Jika kalian punya keinginan untuk menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam. Cari tahu informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya. Jika maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi prosesnya jangan keluar dari koridor Islam.

....Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan?....

Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan? Jagalahizzah muslimah, mereka adalah saudaramu. Pasanglah tabir pembatas dalam interaksi dengannya. Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur tersebut hanya sekedar main-main.

Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka.

Mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di awal-awal Islam, biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman dan aman dari gangguan JIL alias Jaringan Ikhwan Lebay.

Wahai Ikhwan,

Ini hanya sekedar nasihat, jangan mudah percaya dengan apa yang dipresentasikan orang di dunia maya, karena foto dan kata-kata yang tidak kamu ketahui kejelasan karakter wanita, tidak dapat dijadikan tolak ukur kesalehahan mereka, hendaklah mengutus orang yang amanah yang membantumu mencari data dan informasinya.

....luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis....

Wahai ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis.

Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu!

Duhai akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu. Jangan bangga karena banyaknya ikhwan yang menginginkan taaruf. Karena ta’aruf yang tidak berdasarkan aturan syar’i, sesungguhnya sama saja si ikhwan meredahkanmu. Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius, tentu akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan, dan tidak langsung menembak kalian dengan caranya sendiri.

Duhai akhwat, terkadang kita harus mengoreksi cara kita berinteraksi dengan mereka, apakah ada yang salah hingga membuat mereka tertarik dengan kita? Terlalu lunakkah sikap kita terhadapnya?

Duhai akhwat, sadarilah, orang-orang yang engkau kenal di dunia maya tidak semua memberikan informasi yang sebenarnya, waspadalah, karena engkau adalah sebaik-baik wanita yang menggenggam amanah Ilahi. Jangan mudah terpedaya oleh rayuan orang di dunia maya.

....berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram....

Duhai akhwat, berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram, biarkan apa yang ada di dirimu menjadi simpanan manis buat suamimu kelak.

Duhai akhwat, ta’aruf yang sesungguhnya haruslah berdasarkan cara Islam, bukan dengan cara mengumbar rasa sebelum ada akad nikah.[Yulianna PS/voa-islam.com]

http://www.voa-islam.com/teenage/young-spirit/2010/10/10/10760/renungan-buat-ikhwanakhwat-yang-bertaaruf-di-dunia-maya/

p/s: jangan terfitnah dengan alam maya, dan juga bukan maya.

moga Allah kuatkan dan lindungi~~

Tuesday, January 24, 2012

think

baca 'Takdir'

tgk video ni




kemudian hayati.
dengan hati.

kita mahu jadi watak apa?
pejuang atau penonton?
think~

Sunday, January 15, 2012

pasca imtihan. pre-LI




untuk kamu ukhti,

yang meneruskan perjuangan di unisza n tganukiter
yang bakal berjauhan di merata bumi malaysia

bakal rindu sama kamu

"rabitah pengikat,doa ekspresi rindu"
jangan lupa pertemuan sebelum maghrib kita. every day :)


p/s: uhuu. ni baru LI. camna la ye nnt abes tempoh khidmat sy pd study dn DnT nnt kat terengganu. sy syg terengganu :(
p/s: sila tgk video ni.huu

Monday, January 9, 2012

fatrah yang unik (2): Takut dan harap~

"Tanpa adanya harapan, yang sakit tidak akan berubat, yang jahil tidak akan belajar, yang miskin tidak berusaha mencari harta, yang gagal tidak akan berusaha memburu kejayaan."-ustazah maznah-

Yes

dan manusia itu miliki sifat khauf wa raja'
kita punya rasa takut namun kita juga punya harapan

takut gagal, harapkan berjaya

takut masuk neraka, harap dapat masuk syurga

takut sangat pointer jatuh, harap sgt dapat dean least. eh.

ya kita takut Allah murka, tapi kita harap akan keampunanNYa, pertolongannya, cintanya, maghfirahnya...huhu

Daripada Jabir bin Abadullah r.a., dia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda tiga hari sebelum kewafatannya (maksudnya): “Jangan seseorang kamu mati kecuali dalam keadaan dia bersangka baik kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” Riwayat Muslim. Ertinya apabila dia telah berbuat kebaikan, maka hendaklah dia bersangka baik dengan meletakkan harapan bahawa Allah akan menerimanya.

Daripada Anas r.a., dia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah Taala telah berfirman (maksudnya): “Hai anak Adam! Sesungguhnya selagi mana engkau menyeru NamaKu dan berharap kepadaKu, Aku akan ampunimu, apapun keadaanmu dan Aku tidak peduli. Hai anak Adam! Seandainya dosamu mencecah langit, kmeudian engkau memohon ampun, akan Aku ampunkan dan Aku tidak peduli. Hai anak Anak! sekiranya engkau datang kepadaKu dengan dosa sebesar bumi, kemudian engkau menemuiKu dalam keadaan engkau tidak mensyirikkan Aku dengan sesuatu, Aku akan mendatangimu dengan kempunan sebesar bumi juga!” Riwayat at-Tirmizi

dan ya,

Manakah harapan yang lebih besar daripada harapan seorang hamba yang berdosa selain daripada mengharap keampunan Tuhannya?
so, kalau harapan sebesar itupun Allah tunaikan, apalagi harapan yang lebih enteng daripada itu?
subhanallah!

but,
meaning of 'harapan' itu subjektif
perlu dicerahkan konsepnya
andai disalah fahami tentang harapan yg subjektif itu, mungkin kita sdg wat harapan yang tercela. nauzubillah

"harapan seseorang yang bergelumang dengan dosa dan maksiat, kemudian dia berharap Allah akan merahmatinya tanpa taubat, tanpa amal. Itu merupakan harapan paling palsu dan dusta semata-mata." u.maznah

harapan yang benar dan terpuji,

"Harapan seseorang hamba yang melakukan amal soleh. Dia berharap agar amalannya diterima dan diberi pahala. Dan harapan seseorang hamba yang berdosa, kemudian dia insaf dan bertaubat. Dia berharap agar Allah menerima taubatnya dan mengampuni dosa-dosanya."u.maznah

berharap TANPA sebarang usaha, ikhtiar, doa - adalah palsu

yang hakiki,
bilamana ianya diserta dengan usaha yang sangat bersungguh. dan demi redha NYA adalah yang TERBAEK!

analogi: kita jawab pereksee, berharap dapat result yang bombastik
tapi x pegang langsung buku. oh ini adalah palsu

so klu hakiki- kita wat dengan sgl usaha dan kudrat kita, yg the best kita boleh bg, then berharap moga Allah kurniakan natijah yang baik pd result kita.
that the true hope :)

cuba kaitkan ngan bende2 lain. kaitkan ngan taubat. fikir-fikirkan bersama, dan muhasabah. sooobss~~

Allahu a'lam

Wednesday, January 4, 2012

fatrah yg unique :) (1)

fatrah imtihan , fatrah yang unique

ketika ini macam2 perasaan bakal timbul

macam2 situasi boleh berlaku

samada kita semakin mendekat kepada Allah

mahupun kita semakin lupa dan serabut dengan dunia buku sahaja

atau.... aneka fenomena dan atmosphere lagi

~~to be continued, ada kelas bakery ditengah fatrah imtihan.. how unique!